Review Perfect Illusion - Flara Deviana



Judul: Perfect Illusion
Penulis: Flara Deviana
Penyunting: Haykal B
Desain Sampul: ARTpunq
Penata Isi: donART
ISBN: 978-602-5508-79-0

Sinopsis:

Hanya sebatas ilusi…

Kata itu selalu dilontarkan Alby setiap kali dia ditanyai tentang cinta. Dia selalu menginginkan wanita yang hanya sebatas angan. Setiap kali hatinya jatuh pada satu wanota, maka dengan sadis wanita itu akan jatuh hati kepada pria lain, termasuk pada sang kakak, Ardiaz Bagaskara.

Hingga akhirnya dia bertemu dengan seorang wanita yang mengajarkan arti ilusi seutuhnya.

***

Apa arti cinta untukmu?

Bagi Alby, cinta hanya sebatas ilusi belaka. Setiap ia jatuh cinta selalu saja wanita itu mematahkan hatinya. Hingga pertemuannya dengan seorang wanita yang sempurna bernama Kania, mengubah banyak pandangannya terhadap cinta. Tapi, satu insiden pada malam itu membuatnya kembali mempertanyakan apa iya ini cinta yang nyata atau hanya sebatas ilusi baginya?

Baca cerita ini seperti sebuah kejuatah untukku. Percayalah aku hampir ikutan gila baca kisah Alby ini. Jadi bingung untuk membedakan mana yang nyata atau hanya sebatas ilusi.

Pernah nggak sih kalian mengalami kondisi di mana saat jatuh cinta kepada seseorang tapi seseorang itu nggak tertuju padamu, sakit ya? Itulah yang dirasakan.

Aku tidak tahu bagaimana cara membedakan mana ilusi dan nyata ketika membaca novel ini. Tapi aku ingin menyarankan kamu untuk membaca kisah ini ketika hati dan pikiranmu sedang baik-baik saja. Karena percayalah ketika kamu tenggelam ke dalam kisah Alby dan Kania kamu tidak akan bisa keluar sampai kamu menyelesaikannya. Terdapat banyak plot-plot yang akan membuatmu tercengang dan membaca ulang ke beberapa bagian.  Dan alur maju mundur yang dipakai pun cukup membuatmy membutuhkan energi yang extra agar tidak terkecoh. Dan setiap perubahan alur akan selalu ada kejutan-kejutan yang tak terduga.

Cerita ini seperti terbagi ke dalam dua dimensi. Dimensi terang dan dimensi gelap. Nah kalau kalian penasaran dengan dimensi yang aku maksud kalian harus baca sendiri buku ini.

“Tapi saat aku melihat caranya menatap Mbak Elora, aku marah. Karena caranya menatap Mbak Elora jauh berbeda dengan caranya menatapku. Kenapa dia tidak membiarkanku pergi? Kenapa dia menghancurkanku hingga ke dasar seperti ini?” hal. 134

Kania dan Alby adalah sepasang kekasih yang sempurna dimata publik tapi siapa yang tahu bahwa dibalik semua senyuman yang mereka tampakkan berbanding terbalik ketika mereka hanya berdua saja.

Ketika pertama kalinya membaca judul buku ini aku pun bertanya-tanya kesempurnaan dari ilusi yang seperti apa yang akan menjadi isi cerita novel ini. Akhirnya ketika sampai diakhir aku menemukan bahwa cinta itu memang benar suatu ilusi. Ilusi yang dibungkus dengan segala kerumitan yang harus dilakoni oleh Alby dan Kania.

Btw, perfect illusion ada lanjutannya loh. Dan baru saja terbit. Namanya perfect love. Nanti kalau kamu mau membelinya saran aku sih beli kedua-duanya agar kamu tidak penasaran dengan kelanjutan ceritanya.

“Bagaimana bisa kamu berperan untuk membahagiakan semua orang, tapi membiarkan dirimu babak belur? Ini nggak boleh diteruskan, Kania. Sandiwara kamu, sandiwara kita. Semua itu nggak baik… semua harus di akhiri, hari ini, saat ini juga.” Hal. 352

Posting Komentar