Review Mari Jangan Jatuh Cinta - Kiranada


Blurb :

Ada waktu di mana hati harus menepi hanya oleh sebuah janji.

Lihatlah pada kebodohan yang kami perbuat:
Mengatasnamakan cinta pada sebuah rasa yang tak bisa direka-reka. Akibatnya, sangkakala mengerang, memorak-morandakan hidup tiga manusia yang tak semesetinya bertarung dalam prasangka. Salahkan semua bencana itu pada tenaga yang kausebut cinta. Untuk itu, mari bersepakat untuk jangan saling jatuh cinta.

***

Mari jangan saling jatuh cinta; ucap dua anak manusia dengan penuh keyakinan tanpa mereka tahu jauh sebelum janji itu terucap benih-benih cinta sudah mulai tersemai dihati mereka.
Duhhh kirrr meleyot aku sama buku kedua kamu ini. Percaya ngga percaya aku suka sama semua tokoh yang kamu buat termasuk Bagas muehehe. Yaa walau Cipta tetap di urutan pertama sih.

Baru kali ini kisah cinta segitiga membuat aku menyukainya. Bukan karena aku mendukung akan hal tersebut tapi bagaimana cara Kira mengemas cerita inilah yang membuat tema ini mempunyai 'nilai' yang lebih bagi aku sebagai pembaca. Kira berhasil mengaduk-aduk emosi lewat pov tokoh yang ada di cerita ini sebab cerita ini mempunyai tiga sudut pandang.

Alur yang di pakai adalah alur maju mundur yang tidak akan membuatmu bosan ketika membaca cumaa yang agak mengganggu bagiku karena tidak ada penjelasan atau perbedaan waktu. Aku juga sangat menyukai perkembangan karakter setiap tokohnya. apalagi Cipta, pelan-pelan dari seorang anak buruh ia merangsek sangat jauh sampai mencapai mimpinya yang bahkan mungkin tidak ada dalam bayangannya sekali pun.

Aku turut prihatin dengan apa yang di alami sama Bagas. Daripada benci mungkin aku lebih ke kasihan sebab menjadi Bagas tidaklah mudah. Didikan dari ayahnya pun terlalu keras, memang aku tidak mewajarkan apa yang telah di perbuat oleh Bagas tapi yah setidaknya Bagas berhak merasa bahagia.

Tentang cinta segitiga, tentang persahabatan, tentang perjuangan, tentang keluarga. semuanya terangkum dengan baik dalam satu cerita. Ada saat dimana aku ketawa dengan tingkah Cipta dengan Anya tapi ada saat dimana aku juga meringis akan tingkah orangtua Bagas. well, bisa ku katakan cerita ini cukup complicated.

Posting Komentar